Memaknai Perjalanan Hidup

 Hai, Apa kabar? Semoga sehat selalu membersamai langkah kita.

Sudah sejauh mana kita memaknai hidup kita, hidup yang dimana kita terkadang lupa bahwa kita belum  mengetahui tujuan kita hidup. Kita pernah diombang ambing permasalahan kehidupan yang teramat tidak pernah kita duga sebelumnya, begitu banyak kemarahan yang kita lontarkan, kesedihan yang kita rasakan, amarah yang bergejolak, egoisme yang bergemuruh meluluh lantahkan kesadaran kita. Waktu yang telah kita lewati begitu banyak meratapi yang membuat kita berintropeksi, pertemuan dan kehilangan yang seolah-olah sudah menjadi skenario Tuhan, begitu beraneka ragam sebuah problematika kehidupan. Pergi kesana kemari entah apa yang sedang kita cari, mencaci dan membentengi diri seolah - olah semua kesalahan adalah kesalahan orang lain, kita terlalu lupa akan sebuah kesalahan yang pernah kita lakukan, yang membutakan kebaikan orang lain. Sejujurnya apa yang sedang kita cari dalam kehidupan ini?

Pengakuan orang lain? tepuk tangan orang lain? kebahagian yang semu? rumah mewah? aneka pernak pernik duniawi yang membuat kita lupa diri? ataukah apa lagi? harta yang melimpah yang membuat kita tidak dekat dengan Tuhan?

Aku pahami setelah 24 tahun Allah menitipkan kata umur, bahwa sejatinya yang kita inginkan dalam kehidupan yaitu sebuah makna ketenangan, ketenangan yang hanya akan kita dapatkan saat kita mendekatkan diri kepada Tuhan, bukan ketenganan yang bersifat semu belaka, yang berakhir problematika, ketika kepercayaan diri luntur, percaya akan orang lain melebur, hanya satu yang membuat kita percaya hingga kini bahwa percaya pada Allah Swt tidak akan pernah di kecewakan, tidak akan pernah di khianati, dan akan berakhir dengan sebuah kata hikmah. Banyak hal yang sudah aku lewati hingga kini, yang mungkin terkadang saat itu teramat berat untuk di lalui, dengan Maha baiknya Allah berikan  sebuah kata hidayah untuk diri. 

Tetap pintakan diri dalam ketaatan, hidayah Mu sungguh indah, jujur aku bahkan tak akan bisa jika hidup ini tanpa Mu Ya Allah, alhamdulillah aku sudah sampai titik ini, titik yang bagi ku itu tidak mudah, tapi kuasa Mu begitu indah, hidayah Mu begitu luas, Ya Allah aku bermohon terhadap Mu Jangan kau buat diri ku kembali kepada hal yang tak pernah kau ridhoi dalam kehidupan. Ijinnkan menebar kata kebermanfaatan, untuk kata sebuah kehidupan, bukan hanya bersifat keduniawian belaka tapi untuk kehidupan yang kekal dan abadi, kita terkadang takut berlebihan pada kehidupan ini, yang membuat kita enggan menjadi pribadi yang memperbaiki, nasihat itu penting untuk menjadikan kita menjadi orang yag jauh lebih baik lagi dari diri kita sebelumnya, sedih rasanya kita terlalu lupa untuk mensyukuri nikmat Allah Swt yang begitu luas, tak akan pernah bisa hitung, dan tak bisa di nominalkan. Ya Allah aku percaya kun fayakun Mu untuk apa-apa yang sudah menjadi kehendak Mu, aku percaya hidayah Mu, Aku percaya Karunia Mu, Aku percaya Kasih Sayang Mu, maka ijinkan aku menjadi hamba Mu yang selalu dekat dengan Mu. Bimbinglah aku Ya Allah,  Kekuatan doa dan usaha itu di ibaratkan sebuah panah yang melasat pada target, ia akan sampai pada target nya akan tetapi di butuhkan kesungguhan, di butuhkan kesabaran, di butuhkan fokus, diberulang ulang.

Terima kasih teruntuk mereka yang membersamai kehidupan selama 24 tahun ini, memberikan kasih sayang nya, nasihatnya, doanya, support nya, banyak hal yang mereka korbankan yang membuat dan membentuk diri ini seperti sekarang, doa dan peluk untuk semua.

Mari melangkah kembali untuk hidup yang lebih berarti :)

Terima Kasih teruntuk diri, untuk kedua orang tua, teruntuk keluarga, teruntuk my support system.

I am here for you, because you mean for me :)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari dan Menjadi diri sendiri

Apa bekal Kehidupan kita?